Dinda

Malam ini saya teringat padamu, ingatan yang tak begitu baik untuk dilakukan saat sedang sibuk-sibuknya tapi bagaimana-pun juga saya senang melakukannya, saya senang menyakiti hati sendiri dengan harapan yang belum juga jadi kenyataan.

Mungkin saya egois pada diri sendiri, egois karena saya yang dulunya dibesarkan dengan kasih sayang tapi sekarang harus tumbuh dengan tunas-tunas penyesalan, namun bukankah hidup hanya tentang sesal dan kesal? Bagi saya bukan hidup namanya kalau tidak abu-abu karena tugas kita di Bumi sebenarnya hanya untuk berbenah dan memantaskan diri sembari berjalan ke depan, menikmati semua sakit dan senang secara perlahan sampai kabut yang menutupi pandangan kita tentang dunia memudar dan berakhir menjadi kebahagiaan.

Semua ini adalah baik. Tak ada yang harus disesali harusnya. Semesta telah membuat cerita ini untuk membuat saya belajar, belajar bahwa kepergian adalah hal yang paling menyedihkan namun mendewasakan. Jika sebuah usaha untukmu berakhir pada kebersamaan, maka biarkan saya berharap selayaknya merpati yang sedang merindu tapi jika semua yang sudah saya lakukan dianggap salah di matamu mungkin sebaiknya saya kembali berbenah.

Dindaku yang cantik, saya janji akan membuat duniamu lebih menyenangkan dan ramah untuk ditinggali. Nantinya kamu bebas menari di dunia itu, kamu bebas bersembunyi dari apapun yang membuatmu takut karena yang saya tau kesendirian adalah salah satu hal yang kamu cari dan membuatmu merasa lebih aman, tapi untuk sekarang saya belum bisa membahagiakanmu dengan uang atau barang-barang mewah.

Saya tidak marah atas perlakuanmu kemarin. Hanya saja, saya mencoba belajar untuk tidak membuatnya “terlalu”. Terlalu cinta, terlalu peduli, atau terlalu rindu karena semua itu ternyata sudah membuat saya lupa bahwa diri sendiri juga perlu diberi peduli dan perhatian.

Mungkin kemarin saya lelah, tapi tidak untuk kalah. Saya tidak akan pernah menyerah berjuang untukmu meskipun kamu tidak menoleh sekalipun karena ketika bersamamu semua terasa tenang meskipun kamu tukang ngambek, pemarah dan juga labil tapi saya percaya kamu akan menjadi versi terbaik Dinda suatu hari nanti, kamu akan menjadi Dinda yang mandiri, nggak cengeng, tangguh dan berani menghadapi masalah apapun di depan.

Entah kenapa semua hal menyebalkan tentangmu itu selalu bisa saya toleransi, jadi kalau memang perasaan ini belum seimbang maka biarkan saya berjuang sendirian karena kamu pantas untuk saya perjuangkan. Meskipun harus patah. Meskipun harus lelah. Meskipun harus meneteskan air mata.

Bagi saya, kebahagiaan harus dikejar dan disyukuri keberadaannya.

Iya. Keberadaanmu di hidup saya membuat saya bahagia. Jadi tolong tetaplah tinggal meskipun nantinya sulit dan banyak masalah yang datang sebab saya juga akan disini, memperjuangkan cerita kita.

Leave a comment